Senin, 16 Desember 2013

Tips Cara Mengatasi Anemia/Kurang Darah

Cara Mengatasi Anemia/Kurang Darah

Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami penyakit kurang darah (Anemia), Orang yang terkena penyakit ini biasanya penglihatannya berkunang kunang. Penyebab utamanya adalah kurangnya memperhatikan gizi dalam makanan.

Anemia berasal dari bahasa Yunani kuno “anaimia” yang berarti kekurangan darah. Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan jumlah sel-sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam darahnya kurang dari normal.

Anemia menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) pada organ penderitannya sebab hemoglobin dalam sel darah merah yang berkurang berakibat oksigen yang dibawa dari paru-paru ke jaringan tubuh juga menjadi berkurang,. Oleh karenanya berbagai tingkat anemia dapat memiliki berbagai konsekuensi klinis Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak.

Gejala-gejala orang yang mengalami anemia:
  • Kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah
  • Sakit kepala dan mudah marah
  • Tidak mampu berkonsentrasi dan rentan terhadap infeksi
  • Pada anemia yang kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan.

Secara umum, anemia adalah salah satu akibat dari:
  • Kekurangan darah dalam jumlah banyak kerusakan sel-sel darah merah
  • Kekurangan bahan dasar untuk membuat sel darah merah seperti hemoglobin yang disebabkan oleh defisiensi zat besi
  • Kegagalan sumsum tulang untuk membuat sel darah merah dalam jumlah yang cukup besar.

Faktor-faktor penyebab terjadinya anemia adalah:
  • Kurangnya zat besi dalam makanan yang dikonsumsi
  • Malabsorbsi zat besi ( penyerapan zat besi yang tidak optimal) akibat diare kronis, pembedahan tertentu pada saluran pencernaan seperti lambung. Zat besi diabsorpsi dari saluran pencernaan. Sebagian besar, zat besi diabsorpsi dari usus halus bagian atas terutama duodenum. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka absorpsi zat besi dari saluran pencernaan menjadi tidak optimal. Hal itu menyebabkan kurangnya kadar zat besi dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
  • Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang berat, luka, kanker dan perdarahan gastrointestinal akibat induksi obat. Kehilangan banyak darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan zat besi dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu.
  • Kehamilan Suplai zat besi ibu dialihkan ke janin untuk pembentukan sel darah merah janin. Hal itu menyebabkan ibu tersebut kekurangan zat besi.

Pemeriksaan terhadap anemia defisiensi zat besi dilakukan dengan tes darah dan studi sumsum tulang. Bahan-bahan yang diperoleh dari alam dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Bagi penderita anemia defisiensi zat besi, sebaiknya:
  • Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti bayam, dan lain-lain
  • Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C ( asam askorbat) seperti jeruk, tomat, mangga dan lain-lain, sebab asam askorbat dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Pengobatan untuk penderita anemia:
  • 60 gram daun bayam merah direbus dengan air secukupnya. Selanjutnya ditambahkan satu kuning telur ayam kampung. Ramuan tersebut dapat dimakan.
  • 100 gram kacang hijau + 10 butir angco direbus/ditim + 30 gram kismis, direbus hingga menjadi bubur cair, kemudian dimakan.
  • 30 gram daun kacang panjang + 30 gram daun bayam duri + 25 gram lempuyang wangi, dicuci dan diblender dengan 100 cc air, disaring, airnya diminum.
  • 30-50 buah buni yang matang + 20 buah murbei + 20 gram kunyit, diblender dengan menambahkan 100 cc air, tambahkan 1 sendok makan madu lalu diminum.
Demikianlah artikel dari kami semoga bermanfaat bagi anda dan juga dapat menambah wawasan anda tentang kesehatan.

0 komentar:

Posting Komentar