Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan
Hari lebaran tidak begitu lama lagi akan tiba, dan mudik lebaran adalah tradisi khas kaum urban ummat Islam di Indonesia. Kaum urban tersebut kembali pulang untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat tercinta melalui perjalanan darat, laut dan udara.
Salah satu masalah yang umum dialami oleh mereka yang melakukan perjalanan jauh adalah mabuk perjalanan dan biasanya dialami oleh anak-anak. Suatu kondisi yang tidak menyenangkan karena menyebabkan tubuh menjadi lemas, bahkan tidak jarang malah sakit setibanya di tujuan.
Saya sendiri termasuk orang yang tidak menyukai perjalanan jauh dengan kendaraan karena rentan mabuk perjalanan. Saya pernah mengalami suatu kondisi yang tidak mengenakkan ketika saya, istri dan kedua anak kami mabuk berat di perjalanan yang menyebabkan kami harus berhenti di tengah perjalan dan beristirahat beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan.
Pengalaman inilah yang menginspirasi saya membuat tulisan ini. Semoga penjelasan mengenai mabuk perjalanan, tips pribadi dan referensi dalam mencegah dan mengatasi berikut ini dapat bermanfaat bagi Sahabat Kompasianers, sehingga perjalanan mudik lebaran yang segera tiba, akan lebih menyenangkan
Penyebab Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan, dalam ranah medis dikategorikan sebagai penyakit Vertigo (Inggris: motion sickness), dengan gejala pusing, keringat dingin, mual (nausea), muntah (vomiting) dan lemas. Hal ini disebabkan oleh terganggunya sistem keseimbangan tubuh, dimana komponen-komponen sistem tersebut yaitu sistem syaraf pusat (otak), bagian dalam telinga, mata dan jaringan terdalam permukaan tubuh (proprioceptors), tidak bekerja secara sinkron.
Misalnya saat kita membaca buku di dalam mobil yang sedang bergerak, mata dan tubuh tidak memberikan sinyal adanya pergerakan ke otak, sementara telinga bagian dalam merespon gerakan kendaraan dan memberitahukannya ke otak, konflik informasi yang diterima otak inilah yang menyebabkan terjadinya mabuk kendaraan. Demikian jugalah yang terjadi saat kita mabuk laut, udara dan saat melakukan permainan wahana gerak seperti Roller Coaster.
Kondisi mabuk perjalanan ini juga dipicu atau diperparah oleh bau-bau tajam seperti asap rokok dan wewangian, kurangnya kadar oksigen dan banyaknya kadar karbon dioksida di dalam kendaraan, serta sistem suspensi kendaraan yang tidak baik dan jalanan yang tidak rata.
Mabuk pejalanan dapat dialami oleh siapa saja dan dari berbagai usia, bergantung kepada daya tahan tubuh dan kebiasaan dalam melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan.
Tips Mencegah Mabuk Perjalanan
Salah satu masalah yang umum dialami oleh mereka yang melakukan perjalanan jauh adalah mabuk perjalanan dan biasanya dialami oleh anak-anak. Suatu kondisi yang tidak menyenangkan karena menyebabkan tubuh menjadi lemas, bahkan tidak jarang malah sakit setibanya di tujuan.
Saya sendiri termasuk orang yang tidak menyukai perjalanan jauh dengan kendaraan karena rentan mabuk perjalanan. Saya pernah mengalami suatu kondisi yang tidak mengenakkan ketika saya, istri dan kedua anak kami mabuk berat di perjalanan yang menyebabkan kami harus berhenti di tengah perjalan dan beristirahat beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan.
Pengalaman inilah yang menginspirasi saya membuat tulisan ini. Semoga penjelasan mengenai mabuk perjalanan, tips pribadi dan referensi dalam mencegah dan mengatasi berikut ini dapat bermanfaat bagi Sahabat Kompasianers, sehingga perjalanan mudik lebaran yang segera tiba, akan lebih menyenangkan
Penyebab Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan, dalam ranah medis dikategorikan sebagai penyakit Vertigo (Inggris: motion sickness), dengan gejala pusing, keringat dingin, mual (nausea), muntah (vomiting) dan lemas. Hal ini disebabkan oleh terganggunya sistem keseimbangan tubuh, dimana komponen-komponen sistem tersebut yaitu sistem syaraf pusat (otak), bagian dalam telinga, mata dan jaringan terdalam permukaan tubuh (proprioceptors), tidak bekerja secara sinkron.
Misalnya saat kita membaca buku di dalam mobil yang sedang bergerak, mata dan tubuh tidak memberikan sinyal adanya pergerakan ke otak, sementara telinga bagian dalam merespon gerakan kendaraan dan memberitahukannya ke otak, konflik informasi yang diterima otak inilah yang menyebabkan terjadinya mabuk kendaraan. Demikian jugalah yang terjadi saat kita mabuk laut, udara dan saat melakukan permainan wahana gerak seperti Roller Coaster.
Kondisi mabuk perjalanan ini juga dipicu atau diperparah oleh bau-bau tajam seperti asap rokok dan wewangian, kurangnya kadar oksigen dan banyaknya kadar karbon dioksida di dalam kendaraan, serta sistem suspensi kendaraan yang tidak baik dan jalanan yang tidak rata.
Mabuk pejalanan dapat dialami oleh siapa saja dan dari berbagai usia, bergantung kepada daya tahan tubuh dan kebiasaan dalam melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan.
Tips Mencegah Mabuk Perjalanan
- Sebelum melakukan perjalanan jauh sebaiknya berdoa untuk keselamatan dan ketenangan selama di perjalanan, serta pastikan tubuh dalam keadaan prima atau sehat.
- Sebelum berangkat, sebaiknya perut tidak dalam keadaan kosong dan juga tidak kenyang. Hindari makan besar, memakan makanan berat yang butuh waktu lama dicerna, mengandung banyak lemak, pedas atau beraroma kuat, dan makanan yang mengandung banyak kuah seperti soto. Isilah perut dengan makanan yang relatif ringan seperti sedikit nasi dengan tempe atau tahu.
- Di dalam kendaraan, usahakan untuk tidak terlalu fokus menatap objek yang dekat misalnya menggunakan gadget dan membaca majalah, sesekali melihat objek-objek jauh di luar kendaraan terutama pada pemandangan bagian depan kendaraan.
- Pilihlah tempat duduk yang nyaman dan menghadap ke depan kendaraan, misalnya di dekat jendela dan di samping supir.
- Menghisap permen jahe, mint atau permen jamu.
- Pehatikan dan siapkan tubuh mengikuti arah gerak kendaraan.
- Jangan biarkan kendaraan tertutup, bukalah jendela secukupnya untuk sirkulasi udara.
- Fokus dan menikmati musik dari media player sambil memejamkan mata.
- Untuk kendaraan pribadi, berhenti dan beristirahatlah secara teratur setiap 4-5 jam perjalanan.
- Dan terakhir, tips terbaik saya adalah tidur, untuk itu sebelum berangkat sebaiknya minum jamu yang menyebabkan kantuk dan obat-obatan anti mabuk, bisa juga meminum obat sakit kepala yang dapat menyebabkan kantuk.
Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan
Apabila gejala-gejala mabuk sudah terjadi:
- Kalau memungkinkan hentikan kendaraan dan beristirahat.
- Bila muntah, bersihkan mulut dari sisa muntahan dengan cara berkumur-kumur dengan air putih.
- Minumlah sedikit air putih atau minuman berkarbonasi atau meminum larutan herbal (jahe-jahean) dan memakan sedikit kraker kering.
- Bernafas secara teratur, melakukan pernafasan perut dengan cara menarik nafas dalam-dalam dan menggembungkan perut, lepaskan melalui mulut perlahan-lahan.
- Mengoles minyak kayu putih di bagian leher dan sekitar dada.
- Apabila kondisinya agak mengkhawatirkan, terutama pada anak-anak (2-5 tahun) seperti yang pernah dialami anak balita saya dengan ciri-ciri keringat dingin yang berlebihan, lemas, nyaris pingsan, sebaiknya hentikan dulu perjalanan, dan kalau perlu konsultasi dengan dokter.
Demikian lah tips dari kami semoga bermanfaat bagi anda dan juga dapat menambah wawasan anda tentang kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar