Senin, 06 Januari 2014

Manfaat Shalat Tahajut Untuk Kesehatan

Shalat Tahajut Dan Kesehatan

Bagi umat Muslim mungkin sudah tidak asing lagi dengan ‘shalat tahajud’. Tiap kali ditanya apa itu shalat tahajud pasti dijawab “shalat tahajud adalah shalat yang dilakukan sepertiga malam”. Itu betul sekali, namun yang pasti bukan masalah pengertian tahajud yang ingin dibahas dalam tulisan ini melainkan manfaat dari shalat tahajud itu sendiri.

Sangat disayangkan jika pemahaman Muslim tentang shalat tahajud hanya dianggap sebagai suatu ibadah saja tanpa mengetahui adanya kebaikan dan kelebihan yang bisa diperoleh oleh kita.

Lalu apakah kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur?

Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan. Sesungguhnya Shalat Tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain.

Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menghirup oksigen di atmosfer bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari sehingga ketika menggerakkan otot-otot yang berada dalam tubuh kita maka akan membuat badan kita segar dan melancarkan aliran darah di tubuh kita. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.

Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika shalat!

Secara kasar, pertama kita berdiri tegak kemudian mengangkat kedua tangan (bertakbir) dan meletakkan tangan di atas dada. Gerakan-gerakan tersebut telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang.

Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. Dalam gerakan ini banyak otot persendian yang kita gerakan di antaranya dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki.

Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk, pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tasyahud. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.

Ketika kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.

Kalau kita lihat dari dua hal diatas yaitu menghirup oksigen yang keistimewaan gerakan-gerakan shalat, semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.

♦♦♦

Mengapa Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat Tahajud? Apa rahasia dibalik perintah Allah tersebut?
  • Rasulullah SAW bersabda:
    “Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).

 Dari hadits tersebut jelas sekali bahwa dengan melaksanakan shalat tahajud dosa kita akan terhapus dan selain itu tubuh kita pun akan menjadi lebih sehat. Beberapa data ilmiah membuktikan adanya hubungan shalat tahajud dengan kesehatan, di antaranya adalah sebagai berikut :

Dr. Abdul Hamid diyab dan Dr. Ah Qurquz  mengungkapkan bahwa shalat malam atau shalat tahajud dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita sehingga tidak mudah terkana penyakit. Hal ini terjadi karena ketika orang bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas shalat malam, untuk menghadap Allah SWT. akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.

Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa shalat malam relatif lebih aman dari serangan penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang yang tidak shalat malam.

Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga dijelaskan Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.

Dalam bidang bio-teknologi, shalat tahajud dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang terkena penyakit kanker. Dalam bidang ini pula shalat tahajud dapat meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah.

Shalat tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusyu, tepat, ikhlas dan terus menerus diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif yang dapat menghindarkan reaksi stres.

♦♦♦

Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran, melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”.

Beliau menyimpulkan, jika melakukan shalat tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU di Surabaya.

Dari 41 siswa tersebut, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud dimulai pukul 02.00 – 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).

Kadar kortisol siswa yang shalat tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan shalat tahajud. Mereka yang shalat tTahajud memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.

Hormon kortisol adalah salah satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kurang baik.

Dengan melaksanakan shalat tahajud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusuk akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif serta akan terhindar dari stres.

Mungkinkah itu maksud firman Allah pada QS Al-Isra’; 79 di atas tentang diangkatnya orang-orang yang melaksanakan shalat tahajud ke tempat yang terpuji?  Wallahu’alam

Demikianlah artikel dari kami semoga bermanfaat bagi anda dan juga dapat menambah wawasan anda tentang kesehatan.

0 komentar:

Posting Komentar